Senin, 12 Januari 2009

Gus Dur: Perang Palestina-Israel Masalah Politik Bukan Agama

Perang yang terjadi antara Israel dan Palestina bukan perang agama. Perang antara keduanya lebih disebabkan masalah politik atau perebutan
wilayah.

"Palestina ingin menjadi negara sendiri, Israel juga ingin," kata Gus Dur kepada wartawan usai menghadiri 'Konferensi Rekonsiliasi Nasional Merajut Akar Kebangsaan Indonesia' di

Hotel Sahid, Yogyakarta, Kamis (8/1/2009).

Terkait hal itu, Gus Dur berharap kedua belah pihak yang sedang berseteru itu kembali ke meja perundingan. Jika tidak, jumlah rakyat tak berdosa yang menjadi korban perang akan

semakin banyak.

"Keduanya harus berunding dan bernegosiasi. Jika tidak rakyat Palestina akan habis karena mesin perang Israel itu jauh di atas mesin perang Palestina. Saya `nge-blok` rakyat

Palestina, karena itu saya tidak tega melihat mereka jadi korban perang. Kasihan mereka. Persoalan Palestina dan Israel itu politik, bukan agama," ungkap Gus Dur.

Di sisi lain, Gus Dur juga mengkritik sikap Dewan Keamanan (DK) PBB dalam kasus agresi militer Israel ke Palestina. Menurutnya DK PBB hanya menuruti keinginan Amerika Serikat.

"Yang pegang peranan di PBB adalah Dewan Keamanan (DK), tapi DK itu manut apa kata AS. Sedang yang lain bisanya cuma ngomel-ngomel tapi tidak bisa berbuat apa-apa," pungkas Dus

Dur.

Tidak ada komentar: